Kadis Par Lotim" Akan Jual Misteri Gunung Rinjani



Kepala Dinas Pariwisata Lotim. 
ESTALASE GURU- Mungkin kedengaran aneh jika Dinas Pariwisata Lombok Timur ( Dispar Lotim ) Terobsesi akan menjual misteri yang dimiliki Gunung Rinjani  untuk menggaet kunjungan Wisatawan datang ketaman Nasional Gunung Rinjani ( TNGR)

Akan tetapi Dinas Pariwisata Lombok Timur bermaksud menjawab mitos yang berkembang ditengah masyarakat yang cenderung mengait-ngaitkannya dengan kejadian bencana alam yaitu gempa bumi yang melanda Pulau lombok tahun yang kemarin , bahkan sampai akhir- akhir ini masyarakat sering menyebut setiap kali dibukanya kunjungan wisatawan atau pendakian Gunung Rinjani selalu terjadi gempa bumi.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur , Dr HM.Mugni menanggapi tentang pendapat dari berbagai kalangan masyarakat tersebut apakah mitos atau fakta . Namun terlepas dari itu Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur cenderung ingin mengikuti arus perkembangan isu atau opini masyarakat yang berkembang saat ini..
 ‘’Terlepas apakah itu mitos atau fakta, justru anggapan masyarakat tersebut atau misteri yang dimiliki Gunung Rinjani menarik untuk dieksploitasi sebagai bagian dari destinasi wisata. Bila perlu kita kemas segala yang dimiliki Gunung Rinjani untuk menggaet wisatawan berbondong-bondong mendatangi TNGR,’’ kata H Mugni.
Mugni bermaksud tidak ingin gara-gara isu tersebut TNGR harus ditutup dari kegiatan kepariwisataan. Namun katanya, kepariwisataan di TNGR akan semakin ditingkatkan dengan mengembalikan pola kunjungan yang sesuai dengan tradisi warisan para leluhur atau sesepuh pemangku adat terutama kearifan leluhur khususnya di kawasan Sembalun. Artinya lanjut Mugni, para wisatawan yang datang berkunjung atau melakukan pendakian harus mengikuti etika yakni apa yang tidak boleh diperbuat menurut para leluhur jangan dilakukan.
‘’Dulu para sesepuh di sana melarang orang mendaki pada hari Kamis dan Jumat. Ternyata larangan orang-orang terdahulu di Sembalun itu, tidak hanya karena anggapan akan keangkeran Gunung Rinjani semata, namun juga memiliki makna secara syariat, yaitu jika mendaki pada hari Kamis dan Jumat, sudah barang tentu para pendaki atau para pemandu tidak dapat melaksanakan shalat Jumat. Dan ini akan mendatangkan dosa bagi para pendaki atau pemandu yang muslim,’’ ujar Mugni.
Bayak juga berkembang mitos ditengah masyarakat tentang kaitan Gunung Rinjani dengan Dewi Anjani yang merupakan mahluk jin yang tinggal di gunung Rinjani , dan hal itu diyakini oleh warga masyarakat lombok bahan dikaitkan dengan penomena alam atau bencana alam yang terjadi beberapa bulan yang lalu yaitu Bencana alam gempa bumi yang melanda daerah lombok .
Ditanya soal anggapan sebagian kalangan bahwa Gunung Rinjani adalah diyakini tempat bersemayamnya roh-roh suci sehingga tidak boleh berperilaku bebas dalam pendakian. Pria yang pernah dijuluki Pendekar Semangan Selaparang di kalangan NW era 80-an ini menyebut bahwa Gunung Rinjani konon tempat berkumpulnya beberapa Waliyullah.
‘’Almagfurullah Maulana Syaeh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sering menyebut dalam berbagai kesempatan bahwa Gunung Rinjani tempat pertemuan gaib para Waliyullah. Yang jelas diyakini bahwa Gunung Rinjani memiliki banyak kelebihan baik dari segi keindahannya atau keunikan dan kelebihan yang bersifat rahasia alam,’’ tutur Mugni.
bahkan dalam wasiat Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid dikatakn
“ Pulau Lombok kecil sekali
Tapi gunungnya besar dan tinggi”
              “ Kalaulah orang pandai mengkaji
               Pastilah Sujud Seribu kali. tutur Mugni”
Untuk itu, Mugni berharap jangan menakut-nakuti orang untuk berwisata ke Taman Nasional Gunung Rinjani, Justru sebaliknya, dia mengajak agar segala kelebihan yang dimiliki Gunung Rinjani dikemas sebagai informasi yang bisa merangsang atau membuat orang penasaran untuk mau berkunjung bahkan menjadikannya sebagai objek yang menarik untuk diteliti.
Ada sisi yang unik dan menarik di kawasan TNGR kata Mugni, yakni pendakian Gunung Rinjani memiliki 4 pintu pendakian. Dan masing-masing pintu katanya, memiliki panorama tersendiri dan diyakini memiliki makna yang berbeda di setiap pintu. Dan konon makna di setiap pintu akan dirasakan sendiri oleh para pendaki.
Soal progres pengembangan pariwisata di Kabupaten Lombok Timur, Mugni menjelaskan, Dinas Pariwisata merencanakan pengembangan sistem zonasi. Yakni, dalam 2 tahun pertama pihaknya akan fokus pada peningkatan atau pengembangan destinasi wisata alam dan budaya zona utara.
‘’Kami akan fokus pengembangan destinasi sistem zonasi yang direncanakan mulai dari kawasan utara. Dan kami menargetkan dalam 2 tahun ke depan akan berkembang dan maju sehingga bisa memberikan dampak pengembangan ekonomi masyarakat sekitar yang pada gilirannya nanti bisa meningatkan PAD Kabupaten Lotim,’’ katanya.
Namun demikian, program pengembangan pariwisata tidak cukup menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata semata, tapi banyak pihak atau instansi yang harus bersinergi. Sebut saja, soal infrastruktur menjadi peranan Dinas Pekerjaan Umum, kemudian soal keamanan diperlukan sinergi dengan kepolisian dan Satpol PP. Selanjutnya soal pengembangan kegiatan pendampingan seperti masyarakat yang berjualan atau ikut andil usaha membutuhkan sinergi dengan Dinas Perdagangan dan Koperasi, soal sarana transportasi dibutuhkan sinergi dengan Dinas Perhubungan. ‘’Alahasil banyak pihak yang harus terlibat dan bersinergi jika pariwisata kita ingin berkembang dan maju,’’ ucapnya.
Untu itu , Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur HM.Mugni menyebutkan telah menyampaikan hal tersebut kepada Bapati Lombok Timur , HM Sukiman Azmy. Dan dalam waktu dekat , Bupati Sukiman Azmy akan mengagendaan rapat koordinasi husus untuk membentuk tim percepatan pengembangan  pariwisata “ Kami akan melaporkan hal ini kepada Bapak Bupati Lombok Timur , HM Sukiman Azmy dan beliau akan membentuk tim percepatan pengembangan pariwisata daerah hkususnya di Lombok Timur “ , Ujar nya.


Related Posts

Subscribe Our Newsletter